18 November 2007

Kramat Sentiong, 18 Desember 2002


Sebelumnya, maafkan saya untuk semua ini apakah itu khilaf atau kesengajaan …
Assalamu alaikum wr.wb.

Kalau KNu' menanyakan masalah perasaan saya terhadap KNu' apakah itu sangat sayang, terlalu cinta, cemburu, ketakutan, kecemasan, kebimbangan, keterlaluan atau apalah namanya yang jelasnya semua rentetan ini ujung pangkalnya adalah sayang yang amat berlebihan sehingga sampai kapanpun saya tidak akan pernah dapat mengungkapkan dengan kata-kata sesempurna apa yang saya rasakan. Mungkin hanya perjalanan hidup saya yang dapat memberi sedikit gambaran, seingat saya hal ini sudah pernah saya ceritakan tapi mungkin tidak jelas, jadi KNu' mungkin sudah tahu sedikit.

Sepanjang hidup saya selama ini boleh dikata terlalu banyak mengalami ketidakadilan termasuk dalam mendapatkan kasih sayang (saya bilang begini bukan karena sudah belajar teori diskriminasi dari kajian wanita, tapi hal ini sudah lama mengendap dalam hati saya bahkan sudah menjadi bagian dari hidup saya sehingga sulit dihilangkan) keadilan dan kasih sayang hanya saya dapatkan dari Allah SWT dan bukan dari sesama manusia (ini bukan berarti tidak mendapat kasih sayang samasekali, ada tetapi tidak seperti yang saya inginkan).

Boleh dikata saya tumbuh dengan rapuh dan tidak sensitif dengan keadaan sekitar, ibaratkan tumbuhan liar yang tidak bertuan. Ketika masih kecil saya tidak memahami arti sebuah kasih sayang, apakah itu dari orang tua, saudara ataupun dari orang lain. Selama 26 tahun saya jungkir balik mencarinya, sampai akhirnya Tuhan mempertemukan juga dalam perkawinan kita. Saking senang dan bersyukurnya saya merangkulnya dengan segenap jiwa ragaku, kasih sayang itu adalah jiwaku dan itu akan terlepas dari rangkulanku bila jiwa dan ragaku juga telah terpisahkan.

Saya akan mempertahankan kasih sayang itu walau harus mengorbankan jiwa ragaku, karena tiada arti hidup ini tanpanya, hanya satu-satunya yang kumiliki dalam hidup ini kalau mesti berpisah di dunia lebih baik abadi dalam kasih sayang Allah SWT agar dapat bertemu kembali di alam akhirat yang lebih kekal. Mungkin sulit dipercaya namun inilah yang saya alami sehingga siang malamku seringkali dihantui mimpi buruk ketakutan, kecemasan, dll. Karena ketakutan adanya gangguan dari luar, entah apa namanya, yang kemungkinan dapat menggores kasih sayang KNu’ terhadapku, sedikitpun.

Sampai sekarang terlintas ketidakrelaan itu walau maut yang akan merenggutnya bila tidak bersama-sama, saya tiada hentinya berdoa agar suatu hari nanti bila ajal akan tiba saya mohon kepada Allah SWT untuk diambil bersamaan dengan orang yang amat sangat saya sayangi agar senantiasa menyatu dalam kasih sayang.

Dengan penjelasan ini saya mohon untuk terakhir kalinya agar KNu' jangan lagi mengungkit atau menanyakan sedalam apa perasaan sayang saya dan mengapa saya menyayangi dan mengharap kasih sayang KNu’ atau kenapa perasaan saya terlalu berlebihan seperti itu, saya juga tidak tahu bagaimana menjawabnya dan bila masalah ini yang diganggu gugat, dipertanyakan selalu ada luka dan semakin banyak pula kekuatan yang akan memisahkan jiwa dari raga. Ini semua karena cintaku pada KNu' merupakan roda waktu yang mengantarku menemukan cinta Allah SWT.

Mungkin KNu' juga tahu bahwa kalau sekalipun kepercayaanku terhadap KNu’ tidak pernah ternodai dengan godaan setan manapun, demikian pula saya tidak pernah memusuhi orang lain yang memperoleh/membutuhkan pertolongan KNu’, namun perasaan sayang itulah yang seringkali membuatku kebingungan. Wassalam.
"Rahasia berdua jadi hapus saja bila tidak diperlukan" (Kayaknya diperlukan deh, minimal buat proses muhasabah dan untuk menjadi hamba Allah yang makin bersyukur, ikhlas, sabar, tawadhu, dan istiqamah).

Dari istri KNu’ yang terlalu rapuh menghadapi hari esok.

Tidak ada komentar: