09 April 2008

Mahasiswa Sering Tawuran, Kurikulum Kambing Hitam

Rabu, 09-04-2008 18:00:02
Mahasiswa Sering Tawuran, Kurikulum Kambing Hitam
Laporan: Andi Syahrir, tribuntimurcom@yahoo.com

Makassar, Tribun - Aksi tindak kekerasan yang kerap kali dilakukan para mahasiswa mendorong kalangan akademisi untuk mengevaluasi kurikulum dan kultur kampus.
Dua variabel tersebut dinilai tak lagi mendukung terciptanya wadah pendidikan yang kondusif.

"Saya sangat prihatin dengan merebaknya tindakan kekerasan yang dilakukan mahasiswa yang kelihatannya sudah menjadi bagian yang sistemik terkait dengan persoalan kultural dan psikologis," kata Busman Dahlan Saleh, MSi, sosiolog yang juga alumni Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Rabu (9/4).

Menurut Busman, seperti dikutip Antara, tindak kekerasan di lingkup perguruan tinggi yang sudah mengarah ke premanisme. Sebabnya, kurikulum yang ada sudah tidak mampu menggiring mahasiswa untuk berpikir logis. "Selain itu, dosen-dosen selaku pengajar dan pendidik tidak cukup mendukung mahasiswa untuk berpikir logis," ujarnya.

Selain itu, kata alumni program master sosiologi Universitas Indonesia (UI) ini, perguruan tinggi lebih cenderung mendorong kecerdasan intelektual mahasiswa tanpa diimbangi dengan kecerdasan emosional.

Sementara dari sisi kultural, diakui bahwa warga yang lahir di KTI memiliki kecenderungan tempramental. Namun hal ini jangan dijadikan stigma untuk melegitimasi aksi-aksi demonstrasi atau tawuran yang bersifat destruktif, ujarnya.(*)

http://www.tribun-timur.com/view.php?id=72218&jenis=Makassar